Catatan Kuliahku: Mahasiswa dan Penelitian


Di postingan ini, saya ingin membagikan catatan saat saya menerima kuliah dari salah seorang dosen saya, Pak Jhon Kristo Naibaho. Dia salah satu dosen favorit saya. Semester ini, ia memberi kuliah Metode Penelitian Teologi dan Sosial kepada mahasiswa semester VI (dan semester lain yang masih harus mengontrak mata kuliah ini). 

Dalam beberapa pertemuan awal, seperti biasa Pak Jhon memberi materi dengan begitu baik. Ia menyampaikan materi menggunakan bahasa yang mudah dicerna (disertai dengan selipan beberapa candaan), sehingga kami para mahasiswa yang menerima kuliah dapat dengan mudah memahami materi yang tersaji. Kami bahkan mendapat ruang yang lebar untuk aktif berdiskusi.

Dengan kalimat-kalimat sederhana, namun mengena, yang ditampilkan pada presentasi PowerPoint, Pak Jhon menjelaskan materi dasar mengenai penelitian (sebagai salah satu hal yang penting dilakukan oleh mahasiswa). Saya mencatat beberapa hal berikut dalam laptop saya, yang kemudian saya tuliskan pada postingan di blog ini.

Definisi dan tujuan penelitian

Definisi penelitian
Penelitian adalah proses yang sistematis, meliputi: pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan, dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.

Definisi fenomena
Fenomena adalah hal-hal yang dapat disaksikan dengan indera kita, dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah. Fenomena adalah sesuatu hal yang luar biasa, yang tidak pernah atau jarang terjadi sebelumnya. Fenomena adalah fakta atau kenyataan

Tujuan Penelitian
Menurut Neuman, tujuan penelitian dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:

  • menyelidiki topik baru 
  • menjelaskan fenomena sosial
  • menerangkan alasan terjadinya suatu hal

Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka bukanlah proses meringkas artikel atau tulisan orang lain dan kemudian menyatukannya menjadi sebuah artikel baru. Tinjauan pustaka dilakukan dengan cara membuat analisis kritis terhadap tulisan atau artikel peneliti sebelumnya, dan hubungannya dengan penelitian kita sendiri. Fungsi tinjauan pustaka, pada dasarnya, adalah menggunakan dan mengevaluasi penelitian orang lain untuk mencari celah (gap). Dari celah tersebut, akhirnya peneliti membuat tempat tersendiri dalam bidang ilmu yang diteliti, sehingga pembaca yakin bahwa peneliti tahu betul bidang penelitian atau topik yang sedang ditelitinya.

Tujuan Tinjauan Pustaka
1. Untuk menunjukkan pemahaman terhadap disiplin ilmu, dan menetapkan kredibilitas. Tinjaun pustaka hendak mengatakan kepada pembaca, bahwa peneliti mengetahui penelitian dalam suatu bidang dan mengetahui berbagai persoalan utama. Jadi, sebuah tinjauan yang baik meningkatkan rasa percaya pembaca terhadap kompetensi, kemampuan, dan latar belakang profesional peneliti.

2. Untuk menunjukkan jalan penelitian sebelumnya dan cara keterkaitan proyek yang sedang Anda kerjakan dengan penelitian tersebut.

3. Untuk mengintegrasikan, dan meringkas berbagai hal yang diketahui dalam suatu bidang. Tinjauan pustaka mengumpulkan hasil-hasil yang berbeda. Tinjauan pustaka yang baik menunjukkan beberapa penelitian sebelumnya yang setuju, tidak setuju, dan menyisakan pertanyaan besar. Tinjauan mengumpulkan hal-hal yang diketahui dalam batas waktu tertentu, serta menunjukkan arah untuk penelitian masa depan.

4. Untuk belajar dari orang lain, dan merangsang ide-ide baru. Tinjauan pustaka menceritakan atau mengemukakan temuan orang lain, sehingga peneliti bisa mendapatkan keuntungan dari usaha orang lain tersebut. Kajian yang baik mengidentifikasi jalan buntu dari penelitian sebelumnya, dan menunjukkan hipotesis untuk replikasi (diteliti lebih lanjut). Dari situ, peneliti dapat memperoleh wawasan baru.

Jenis Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan konteks
Tinjauan konteks adalah jenis kajian umum, di mana peneliti mengaitkan suatu penelitian tertentu kepada disiplin ilmu yang lebih besar, biasanya berada di awal penelitian.

2. Tinjauan sejarah
Tinjauan Sejarah adalah tinjauan khusus di mana peneliti menelusuri persoalan tertentu sepanjang perjalanan waktu. Hal ini dapat digabungkan dengan kajian teroretis atau metodologis untuk menunjukkan cara, konsep, teori, atau metode penelitian yang dikembangkan dari waktu ke waktu.

3. Tinjauan integratif
Tinjauan integratif adalah tinjauan umum, di mana penelitinya menyajikan dan merangkum keadaan pengetahuan saat ini mengenai suatu topik, menyoroti kesepakatan dan pertentangan di dalamnya. Kajian ini sering dikombinasikan dengan tinjauan konteks.

4. Tinjauan metodologi
Tinjauan metodologi adalah tinjauan integratif khusus yang membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan metodologis dari berbagai penelitian, dan memperlihatkan metode yang berbeda (misal: desain, sampel, ukuran, dan sebagainya) menghasilkan hasil yang berbeda.

5. Tinjauan penelitian sendiri (self-study review)
Tinjauan penelitian sendiri atau self-study review adalah tinjauan di mana penulis menunjukkan pemahamannya terhadap bidang subjek tertentu.

6. Tinjauan teoretis
Tinjauan teoretis adalah tinjauan khusus di mana penulis menyajikan beberapa teori, atau konsep yang berfokus pada topik yang sama, dan membandingkannya atas dasar asumsi, konsistensi logis, dan ruang lingkup penjelasan.
Sumber Tinjauan Pustaka

  • Jurnal Ilmiah
  • Buku
  • Tesis atau disertasi
  • Dokumen pemerintah, atau dokumen gereja 
  • Laporan atau penyampaian makalah
  • Dokumenter
  • dsb.

Etika Penelitian Sosial
1. Etika dimulai dan diakhiri dalam diri Anda sendiri, sang peneliti. Seorang peneliti harus memiliki integritas tinggi.

2. Peneliti bisa (boleh) salah, tapi tidak boleh bohong.
Ada satu persoalan etika dalam penelitian, yakni:
Pelanggaran ilmiah
Pelanggaran ilmiah adalah “dosa” besar dalam penelitian. Pelanggaran ilmiah biasanya terdiri dari: penipuan dan plagiarisme.  Penipuan penelitian adalah ketika peneliti memalsukan dan menciptakan data yang tidak benar-benar dikumpulkan, atau memalsukan laporan mengenai cara pelaksanaan penelitian. Plagiarisme adalah tindakan peneliti yang mencuri ide atau tulisan orang lain, atau menggunakannya tanpa mengutip sumbernya. Dalam dunia ilmiah plagiarisme adalah sebuah pelanggaran serius.

Observasi dan Wawancara
1.Metode Observasi
Metode Observasi adalah metode penelitian yang menggunakan cara pengamatan terhadap objek yang menjadi pusat perhatian penelitian. Peneliti memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, mempertimbangkan hubungan antar-aspek dalam fenomena tersebut.

Ada dua jenis metode observasi:

  • Terbuka: sistematik dan seizin objek
  • Tertutup: tanpa sepengetahuan objek; lebih memungkinkan untuk menangkap kejadian yang sesungguhnya.

Tiga hal penting dalam metode ini:

  • Kemampuan penginderaan
  • Timing (ketepatan waktu)
  • Bahasa penyajian


2. Metode Wawancara
Metode Wawancara adalah metode penelitian yang menggunakan teknik tanya-jawab antara peneliti dengan objek yang diteliti.
Paling tidak, ada tiga yang perlu dipersiapkan dengan baik:

  • Kesediaan nara sumber untuk diwawancara
  • Materi yang ingin ditanyakan
    Ada dua jenis kerangka pertanyaan, yakni: terstruktur dan tidak terstruktur. Namun demikian, yang tidak terstruktur lebih direkomendasikan untuk digunakan karena lebih mengalir suasananya.
  • Alat perekam/pencatat hasil wawancara

Substansi atau isi pokok wawabcara yang baik berpedoman pada 5W1H:

  • Who
    Who, jati diri objek yang menjadi pusat penilitian. Siapa dia. Bukan sekadar informasi tentang nama nara sumber, melainkan informasi mendalam tentang diri darinya, misalnya: latar belakang kehidupan, pekerjaan, hubungan keluarga, dan sebagainya, terutama tentang kekhususan yang dimiliki oleh nara sumber sehingga perlu untuk diwawancarai. 
  • What
    What, apa yang terjadi. Dapat diartikan, apa yang diteliti dan apa yang ingin diketahui. 
  • When
    When, kapan pembicaraan (wawancara) terjadi, kapan peristiwa terjadi.
  • Where
    Where, di mana pembicaraan (penelitian terjadi, di mana tempat kejadian peristiwa terjadi.
  • Why
  • How
    How, bagaimana sebuah peristiwa terjadi. Bagaimana jika di masa yang akan datang peristiwa yang sama terjadi lagi? (kemungkinan, prediksi atau perkiraan).

Meskipun materi di atas terlihat sederhana, namun menurut saya materi ini tetap penting karena ini dapat berguna untuk jangka waktu yang panjang. Catatan ini dapat menjadi referensi bagi saya dan teman-teman yang hendak melakukan penelitian. Faktanya, hal-hal mendasar seperti inilah yang sering dilupakan oleh kebanyakan mahasiswa, bahkan terjebak karenanya.

Apalagi kalau sudah waktunya bagi kami untuk menyusun skripsi nanti, tentu catatan ini (di samping catatan-catatan lainnya) akan berguna untuk memberi petunjuk bagi kami dalam melakukan penelitian skripsi. Mudah-mudahan mahasiswa yang hendak melakukan penelitian tidak melupakan hal-hal sederhana seperti yang ada dalam catatan ini.




0 Komentar