Pada postingan ini, aku mau berbagi cerita tentang salah satu tahapan akhir perkuliahan yang baru-baru ini kucapai. Aku baru saja menyelesaikan proposal yang kutulis dan mempresentasikannya pada seminar proposal di hadapan para dosen penguji dan dosen pembimbingku. Maka tak ada salahnya aku mengutip Mazmur Daud yang mengatakan: "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Benar, selama studiku di Seminari Sipoholon ini, Ia selalu mencukukpkan segala keperluanku, terutama saat memulai tahapan akhir studiku ini.
Empat tahun kemudian - tepatnya pada semester ini - aku mulai menyusun tugas akhirku sebagai salah satu syarat kelulusan dari seminari ini. Satu tahapan penting telah kulalui. Kuajukan judul skripsi "Menuju Pelayanan Kreatif di Tengah Pandemi Covid-19" dalam seminar proposalku. Puji Tuhan, dosen pembimbing beserta dosen pengujiku menyetujuinya dengan beberapa perbaikan yang mesti kulakukan. Dosen pembimbingku, Bu Hibur, atau secara akademik Pdt. Hiburyanti Marbun, M.Th., dengan sabar mengarahkan penulisanku agar menjadi lebih baik. Untuk itu, aku sangat berterima kasih kepadanya dan bersyukur kepada Allah atas kehadirannya di tahap akhir perkuliahanku ini.
Untuk tahapan selanjutnya, yang tentu masih panjang lagi, aku berharap aku dimampukan oleh-Nya. Ia jugalah yang kiranya turut campur tangan dalam sepanjang penulisan skripsi ini. Penyertaan-Nya selama ini memang begitu kurasakan, terutama melalui dosen pembimbingku yang baik hati, yang memberi saran dan kritik konstruktif. Tak kalah pentingnya, juga melalui orangtuaku yang telah menopang kehidupanku - khususnya selama proses studi yang sudah berjalan empat tahun belakangan ini - baik dalam hal moril maupun materil.
Semoga aku tetap setia menulis. Semoga aku dimampukan untuk meneliti lebih jauh tentang pelayanan kreatif sebagai jalur yang harus ditempuh oleh Gereja di tengah pandemi yang tengah "beraksi" ini. Kusadar, tulisanku nanti akan jauh dari kata sempurna. Maka, bila skripsi ini telah usai, dan saatnya ku-publish dan kubagikan kepada teman-teman, aku harap aku akan mendapat kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan tulisan kecilku ini.
Akhir kata, aku mengutip pesan Pengkhotbah dalam pasal 3 ayat yang berujar, bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit, ada waktunya. Mudah-mudahan Allah sang Rahmani memberi waktu yang baik bagiku menyelesaikan tulisan ini tepat pada waktunya. Amin.
0 Komentar