Puisi untuk Wabah Pandemi

Dunia sedang tidak baik-baik saja
Virus berbahaya tengah melanda serta menakuti penduduk dunia
Tak cukup hanya menakuti saja, ia bahkan telah merenggut banyak nyawa di berbagai negara, atau setidaknya menginfeksi positif ribuan jiwa di dunia
Hanya perlu waktu beberapa minggu saja, virus itu telah menjadi pandemi
Tak pandang bulu; baik orang kaya, atau yg sama sekali tidak punya harta, orang jahat, atau orang baik sekalipun telah gugur akibat virus ini
Keluarga dan sanak famili pun berkabung dan merasa kehilangan

Di lain pihak, tim medis tengah berupaya
Menjadi garda terdepan untuk menanggulangi masalah ini, kendati mereka pun ikut 'terniaya'.
Mereka pun dapat menjadi korban, minimal korban positif
Simpulnya, setiap pihak, bahkan tim medis pun boleh menjadi korban dari virus yang tengah mewabah ini

Sejatinya, inilah kata yang ingin kami ungkap
Pesan moral yang bisa dipetik dari peristiwa yang saat ini sedang berlangsung di dunia kita
Jika virus tersebut memiliki daya dan kuat untuk mewabahi dunia, sejatinya pun kita punya daya dan kuat untuk melawan dan menanggulangi persoalan ini

Protokol kesehatan telah dikampanyekan
Tapi banyak yang tidak mengindahkan
Tak ayal bila jumlah kasus tetap menunjukkan peningkatan

Inilah yang dapat kita lakukan.
Kata ini menjadi harap kami, harap kita.
Kita tak boleh lagi lengah dan membiarkan lebih banyak korban jatuh positif dan bahkan direnggut nyawanya

Cukup sudah kita telah kehilangan keluarga dan sanak famili kita tercinta. Cukup sudah kita melihat saudara-saudari kita yang berkeluh kesah karena salah satu dari anggota keluarga mereka menjadi korban.

Biarlah Allah yang mengingat mereka. Serta pula mengingatkan kita.

Bagi kita yang kehilangan, Allah akan melawat serta menguatkan kita.

Bagi kita yang tak ingin lagi kehilangan lebih banyak, bahkan kehilangan diri sendiri, biarlah Allah yang juga menguatkan serta mengingatkan kita.

Mengingatkan kita pada protokol yang telah dibuat untuk menanggulangi persoalan ini

Kata ini menjadi harap kami, harap kita.
Saling membahulah, kita. Bukan hanya kami.
Agar tak jatuh lebih banyak lagi. 

Bagiku, bagimu, bagi kita yang ingin dikuatkan di masa pandemi ini. Inilah harap kami, harap kita.

0 Komentar