Statement terhadap Profesi Penenun

Statement terhadap Penenun di daerah Tapanuli

Saat melihat seorang penenun, pikiran saya langsung terarah pada pesta dan acara adat Batak di mana banyak orang mengenakan ulos. Ya, mayoritas penenun di daerah Tapanuli memang menenun ulos, di samping beberapa yang menenun sarung. Yang pasti, para penenun telah banyak berjasa sehingga orang-orang tetap bisa mengenakan ulos di acara pesta dan adat Batak. Selain itu, dengan tetap menenun ulos sampai saat ini, itu artinya para penenun telah ikut berpartisipasi dalam melestarikan salah satu unsur kebudayaan Batak yang sangat penting.

Saya mendengar bahwa saat ini para penenun ulos konvensional sudah kewalahan menghadapi situasi di mana mesin telah menguasai pasar ulos. Banyak orang yang kini beralih pada penggunaan mesin tenun. Dengan begitu, tentunya pendapatan penenun konvensional akan berkurang secara perlahan, karena banyak orang yang akan beralih dari ulos yang mereka tenun dengan tangan mereka sendiri ke ulos yang ditenun oleh mesin. Memang, waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk menenun akan lebih dari cepat dari penenun konvesional. Tetapi menurut saya, ulos yang dibuat dengan tenunan konvesional tak kalah bagus hasilnya, dan malah lebih bagus dari hasil mesin.

Di daerah Silindung ini, masih cukup banyak masyarakat yang menekuni tenun konvensional ini. Bahkan, ada beberapa dari mereka yang menggantungkan hidup pada alat tenun mereka. Beberapa dari kaum ibu menekuni bidang ini dan bahkan dari hasil menenun tersebutlah ia menghidupi keluarganya. Inilah yang kemudian menjadi tantangan bagi para penenun konvensional. Di satu sisi, mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga dari hasil menenun ulos, di sisi lain, mereka diperhadapkan dengan penggunaan mesin yang kini telah banyak menguasai pasar ulos. Namun, berita baiknya, banyak penenun yang tetap semangat menekuni pekerjaannya, kendati diperhadapkan dengan hal tersebut. Ibarat pepatah; sekali dayung, dua pulau terlampaui. Penenun pun begitu. Saat menenun, mereka telah melakukan dua hal; memenuhi kebutuhan keluarga dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian unsur budaya Batak.

0 Komentar