Doa Penutup Malam di Asrama: Ibadah dengan Nyanyian dari Taize

Saat di asrama, ibadah dengan nyanyian dari Taize adalah model yang rutin kami pakai untuk ibadah sehari-hari. Ibadah yang memadukan doa dan liturgi 'yang dinyanyikan' tersebut dilaksanakan pada subuh, siang, dan malam hari. Untuk ibadah subuh akan dipimpin oleh mahasiswa tahun pertama, ibadah siang oleh mahasiswa tahun kedua, dan ibadah malam oleh mahasiswa tahun ketiga. 

Saya sendiri sudah pernah memimpin ketiga ibadah tersebut. Meski menggunakan buku ibadah 'Tuhan Kasihani', saat melakukan tugas memimpin ibadah malam, saya pernah menuliskan pada Microsoft Word, tata ibadah yang akan saya pakai, lantas mencetaknya. Agar dapat dibaca lebih jelas menjadi alasan saya melakukannya.

Oleh karena itu, di postingan ini, saya akan bagikan tata ibadah tersebut:

Doa Penutup Malam (Kompline)
Nyanyian:
KJ. No. 376:1-2
  • Ikut dikau saja, Tuhan, jalan damai bagiku; Aku s'lamat dan sentosa hanya oleh darahMu. Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu: Dalam Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
  • Ikut Dikau di sengsara, kar'na janjiMu teguh: atas kuasa kegelapan 'ku menang bersamaMu. Aku ingin ikut Dikau dan mengabdi padaMu: Dalam Dikau, Jurus'lamat, 'ku bahagia penuh!
Pembukaan:
  • P: Ya Allah, ingatlah aku sesuai dengan anugerahMu.
  • J: Tuhan, dengarkanlah aku sesuai dengan pertolonganMu yang penuh dengan kesetiaan.
  • P: Kemuliaan bagi Bapa, dan Anak dan Roh Kudus,
  • J: seperti pada permulaan, sekarang selalu dan dari kekal hingga kekal. Amin. Haleluya.
Doa Mazmur (dinyanyikan dengan notasi yang tertera pada buku Tuhan Kasihani):
  • Apabila aku berseru, jawablah aku,
  • ya Allah, yang membenarkan aku. 
  • Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. 
  • Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
  • Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, 
  • berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan
  • Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya;
  • TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
  • Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
  • berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu,
  • tetapi tetaplah diam.
  • Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.
  • Banyak orang berkata:
  • "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?"
  • Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!
  • Engkau telah memberikan sukacita kepadaku,
  • lebih banyak dari pada mereka
  • ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.
  • Dengan tenteram aku mau membaringkan diri,
  • lalu segera tidur,
  • sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.
Pembacaan Alkitab 
Matius 8:23-27:
  • Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
  • Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
  • Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
  • Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
  • Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?" 
Saat Teduh (saya bacakan sebagai bahan khotbah atau renungan)
Dalam nas pembacaan Alkitab malam ini, kita, pembaca kitab Matius seolah ikut disentak oleh Yesus, Tuhan kita. Seperti murid-murid-Nya, kita kerap kali takut saat menghadapi mara bahaya. Kita terkesan kurang percaya, walaupun nyatanya Ia tetap bersama-sama dengan kita. 

Inilah yang hendak kita renungkan sejenak malam ini, sebelum kita beristirahat di tempat kita masing-masing: Seraya menanyakan diri kita masing-masing kita boleh merenung: Apakah aku telah benar-benar percaya dan mengimani bahwa Ia senantiasa bersamaku dan menopangku saat aku berhadapan dengan mara bahaya? Apakah aku dalam proses mengikut-Nya – seperti yang dilantunkan dalam nyanyian tadi – telah sepenuhnya menyerahkan diriku kepada-Nya; yang pasti termasuk menyerahkan kepercayaan dan keyakinanku kepada-Nya?

Kedua pertanyaan di atas baiklah kita renungkan dan kita jawab masing-masing dalam hati kita (Tak perlu mengirimkannya ke grup chat Whatsapp). Pertanyaan ini pun akan saling terkait dengan motivasi awal kita bergabung dan menyerahkan diri kita untuk dibentuk oleh-Nya di Seminari ini. Marilah merenung bersama sebelum kita mengucapkan "Malam Baik"* di tempat kita masing-masing.

Sambutan Jemaat:
  • P: Ke dalam tanganMu ya Tuhan, aku menyerahkan rohku.
  • J: Ke dalam tanganMu ya Tuhan, aku menyerahkan rohku.
  • P: Engkau telah menyelamatkan kami, ya Allah yang setia,
  • J: padaMu kuserahkan rohku.
  • P: Kemuliaan bagi Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
  • J: Ke dalam tanganMu ya Tuhan, aku menyerahkan rohku.
Hymne Malam: (K.J. No. 331:4-5 “Siang, malam, musim tahun:)
  • Walau zaman menghanyutkan tiap hal di dunia/ pengasihanMu, ya Tuhan, untuk s’lama-lamanya! Di segala perubahan, dalam duka apa pun,/ dalam Kristus aku aman: Kau menjadi Bapaku!
  • Bapa, Sumber pengasihan, Bapa dalam t’rang dan g’lap/ Bapa dalam kematian, pun di kubur yang senyap/ setiaMu tak berubah, kasihMu tetap teguh:/ Bapa, kepadaMu jua kuserahkan diriku.
Nyanyian Simeon dan doa penutup.
  • P: Lindungilah kami Tuhan sebagai biji mata
  • J: naungilah kami di bawah lindungan sayapMu./ Tolonglah kami di saat kami terjaga,/ lindungilah kami di saat kami tidur, sehingga kami selalu  terjaga dalam Kristus dan beristirahat dalam damai./ Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firmanMu/ sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu,/ yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa;/ yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain/ dan kemuliaan bagi umatMu Israel Kemuliaan bagi Bapa, Anak dan Roh Kudus/ Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan dari kekal hingga kekal.  Amin/ Tolonglah kami Tuhan, di saat kami terjaga,/ lindungilah kami di saat kami tidur;/ sehingga kami selalu terjaga dalam Kristus dan beristirahat dalam damai.
  • P: Tuhan, kami mohon, tinggallah di dalam rumah ini, dan lenyapkanlah darinya segala serangan musuh, biarkanlah malaikatMu yang kudus itu tinggal bersama kami dan memelihara kami dalam damai. Berkatmu kiranya tetap bersama kami, melalui Kristus Tuhan kami. Amin
  • J. : Bapakami yang disorga .....
Penutup:
  • P: Marilah kita memuji Tuhan.
  • J: Bagi Allah lah kiranya rasa syukur selalu.
  • P: Allah kiranya memenuhi kita dengan sukacita dan damai di dalam iman, sehingga kita dapat memiliki pengharapan yang penuh melalui kuasa Roh Kudus. 
  • J: Amin


*Untuk diketahui, setiap selesai ibadah malam, seluruh mahasiswa yang berkumpul di kapel, sambil berpegangan tangan satu sama lain, akan membentuk lingkaran besar dan kemudian mengucapkan "Malam Baik" dengan riuh dan mengangat tangan ke atas.

0 Komentar