Latihan Persiapan Pelayanan tahap pertama bagi 239 Calon Pelayan HKBP (136 orang Calon Pendeta, 33 orang Calon Guru, 28 orang Calon Bibelvrouw, dan 42 orang Calon Diakones) telah dimulai pada Senin, 26 Juni hingga Rabu, 28 Juni 2023. Latihan ini atau biasa disebut LPP I dilakukan usai penutupan Latihan Kompetensi Profesi yang dilakukan pada Jumat (23/06) lalu dan dilanjutkan dengan Cross Country ke HKBP Sipahutar pada Sabtu-Minggu (24-25/06) lalu.
Aku sendiri begitu excited mengingat: pertama, ternyata Kompetensi Profesi selama tiga bulan itu akhirnya selesai juga, dan yang kedua, sebentar lagi kami akan menuju tempat pelayanan kami masing-masing. Aku berharap keinginanku untuk melanjutkan pelayanan di HKBP Ressort Laguboti bisa terkabul saat kami menerima Surat Penugasan (SP) dari Ephorus nantinya. Sebelum itu, aku harus mengikuti LPP I ini tentu dengan serius, karena ini menjadi bekal kami yang kedua, selain Kompetensi Profesi tadi.
Untuk pemateri pada LPP I ini; di hari pertama adalah Pdt. Rikson Hutahaean (Kepala Biro Personalia HKBP), di hari kedua Pdt. Samuel Sitompul (Praeses Distrik Lampung), dan di hari ketiga adalah dari Biro Teknologi, Informasi dan Komunikasi HKBP yang saat ini dipimpin oleh Pdt. Fortunate Siagian. Di hari pertama saat penulis menyiapkan tulisan ini, Pak Rikson memaparkan ceramah tentang persiapan khotbah. Secara bergantian, kami calon pelayan untuk berlatih khotbah secara langsung di hadapan teman-teman yang lain, sesama calon pelayan.
Di hari kedua, Pdt. Samuel, Praeses Lampung mempresentasikan materinya tentang Sermon dengan cukup lugas. Ia menekankan bahwa sermon bukan hanya kegiatan yang bermuatan pembahasan nas khotbah semata, namun juga berisi pembicaraan tentang hal-hal administratif dan organisatoris yang perlu dibicarakan, baik oleh pelayan tahbisan maupun non-tahbisan. Pdt. Samuel juga menitipkan agar Sermon Guru Sekolah Minggu sebagai sermon bagi pelayan non-tahbisan di HKBP, lebih diperhatikan, terutama oleh para calon pelayan seperti kami.
0 Komentar