Lokakarya Penulis Buku PA Remaja-Pemuda HKBP

Pada 27-29 Januari lalu aku berkesempatan mengikuti lokakarya yang diselenggarakan oleh Biro SMIRNA (Sekolah Minggu Remaja Naposobulung) HKBP bekerjasama dengan APIIS/PIC untuk para penulis Buku PA Remaja-Pemuda HKBP untuk edisi Juli - Desember 2023. Seorang teman, sesama alumni STGH HKBP, bernama Sandro, awalnya menawarkanku untuk ikut. Jadilah namaku dan namanya tercantum di Undangan yang dikirim melalui Grup Whatsapp.

Namun, pada akhiarnya Sandro tidak bisa ikut karena satu dua alasan. Aku pun berangkat sendiri menuju tempat lokakarya. Tempat pelaksanaan lokakarya berada di Wisma Tabor Parapat yang kini telah disewa oleh APIIS sebuah lembaga pelatihan milik Gospel Light Church, melalui PIC sebagai tempat pelatihan dan pengembangan yang mereka fasilitasi. Ya, untuk kegiatan ini juga, mereka yang fasilitasi. Ini merupakan bentuk kerjasama pertama mereka dengan HKBP, setelah baru-baru ini menjalin kerja sama, dan menandatangani MOA (Memorandum of Agreement).

Kembali ke lokakarya. Setibanya di Wisma Tabor, aku cukup senang mendapati penginapan yang cukup bersih dan nyaman, ditambah view Parapat yang cukup menawan dari lantai dua penginapan. Oh ya, Wisma Tabor ini milik HKBP. Namun, untuk tahun ini, disewa oleh APIIS/PIC. Aku dengar dari Ms. Cristine, penanggungjawab PIC Indonesia, akan ada banyak kegiatan pelatihan bagi calon-calon pelayan, juga pemuda dari berbagai gereja di Sumatra Utara yang bekerja sama dengan PIC. Ketika aku mengedit postingan ini, teman-teman Calon Pendeta juga mengikuti pembinaan di Wisma Tabor ini bersama Ms. Cristine.

Memang, PIC yang juga dulu pernah melakukan pelayanan di STGH HKBP, menurutku selalu melakukan pelayanan dengan prima. Kebersihan, disiplin waktu, makanan yang lezat dan bervariasi, acara yang unik, kreatif selalu ada di setiap kegiatan yang mereka tanggungjawabi. Termasuk pada lokakarya yang mereka fasilitasi bersama Biro SMIRNA ini, aku akui sangat berkesan. Kenyamanan memang aset penting bagi kelancaran otak untuk berpikir dan menulis, secara khusus dalam merenungkan dan menulis naskah PA yang akan kami garap hingga Mei nanti.

Dengan fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan oleh APIIS/PIC, memang lebih mudah kami menyerap berbagai materi yang disajikan selama lokakarya. Kak Erin (Bvr. Martalena Erin Sinaga), yang menjadi fasilitator lokakarya, kuakui sangat mumpuni dalam menstimulus daya pikir kami. Ia begitu pandai memantik diskusi, sehingga setiap sesi bisa berjalan sangat interaktif. Selain Kak Erin, ada juga sesi dari pembicara lain, seperti Cici yang berbagi tentang peluang dan tantangan pelayanan kepada Naposobulung.

Kawan-kawan yang ikut lokakarya juga kuakui menjadi faktor pendukung. Mereka selalu menumbuhkan kesempatan berdiskusi. Perbedaan usia, maupun gelar akademik tak jadi masalah. Setiap orang punya ide kreatif. Kami saling membantu agar setiap orang dapat menyampaikan idenya dengan bahasa yang efektif dan efisien. Mikhael, Pdt. Serly, Febri, Bvr. Friska dan yang lain, kuakui memberi sumbangsih yang cukup memadai untuk aku memahami nas PA yang kudalami. Juga memberi insight tentang teologi yang menjadi tempat bertumbuh bagi nas PA itu.

Oh ya. Aku lupa. Kami yang ikut lokakarya punya proyek. Proyek untuk menulis Buku PA untuk Remaja dan Pemuda HKBP Edisi Juli - Desember 2023. Kami ada 20 orang. Ada yang baru lulus dari STT HKBP, STGH HKBP, STD HKBP, STB HKBP, juga STFT Jakarta. Ada juga yang sudah jadi calon pelayan, maupun pelayan tahbisan HKBP. Setiap orang dari kami masing-masing menulis dua atau tiga Bahan PA setiap minggunya. Aku sendiri menulis untuk Minggu XXIII dan XXIV Setelah Trinitatis. Nasnya masing-masing Roma 13 dan Mazmur 106. Kemarin baru kukirim naskahnya ke Kak Erin lewat email. Tinggal tunggu revisinya:)

Yang pasti, aku senang. Setidaknya bisa memberi sedikit sumbangsih untuk HKBP ini, ya gak sih?! :) Meski Sandro, kawanku dari alumni STGH gak jadi ikut. Sukacitaku tak berkurang. Awalnya, kubayangkan aku tidak punya kawan akrab untuk bicara. Tapi setelah pulang, aku dapat kawan baru. Jadi tak cuma pengalaman baru yang kudapat.

Terima kasih untuk Kak Erin, Biro SMIRNA, juga Departemen Koinonia yang telah menyelenggarakan kegiatan semacam ini. Mudah-mudahan kegiatan serupa akan terselenggara kembali. Dan aku bisa ikut berpartisipasi lagi.

Cheers!

0 Komentar