Malam ini aku bersyukur untuk sebuah perkumpulan yang kami inisiasi, lalu bentuk dan taruh komitmen. Perkumpulan yang dipersatukan oleh kekerabatan marga ini kami beri nama Punguan Sipaettua: Anak, Boru, Bere, Calon Pelayan HKBP 2023. Untuk diketahui, Sipaettua adalah nama nenek moyang yang kemudian memperanakkan marga-marga Hutahaean, Aruan, Hutajulu, Sibarani, Sibuea, Pangaribuan, dan Hutapea.
Kami, Calon Pelayan HKBP 2023, baik dari Calon Pendeta dan Calon Guru terdorong untuk tetap mengingat dan mengikat persekutuan di antara keturunan dari para tetua kami itu. Meskipun tidak dalam jumlah banyak, kami yang berkumpul tetap penuh sukacita membentuk komitmen untuk senantiasa mengikat persaudaraan di antara kami para keturunan Sipaettua yang entah keturunan keberapa ini.
Persekutuan kami ini sendiri memiliki anggota sebanyak 15 orang, di mana empat di antaranya adalah bere yakni yang ibunya adalah dari marga-marga Sipaettua. Sisanya adalah anak. Secara silsilah, Sipaettua punya tiga anak, yakni Pangulu Ponggok, Sipartano, dan Puraja Laguboti. Pangulu Ponggok kemudian menurunkan marga Hutahaean, Aruan dan Hutajulu. Sipartano menurunkan marga Sibarani dan Sibuea. Lantas Puraja Laguboti menurunkan marga Pangaribuan dan Hutapea.
Dari antara kami yang 15, anak dan bere dari Pangulu Ponggok di antaranya adalah: Mangasi Hutahaean, Barita Hutajulu dan Hariaty Tampubolon. Anak dan bere Sipartano di antaranya: Johannes Sibarani, Frans Sibarani, Ferdinand Sibarani, Daniel Sibarani, Dikki Sibuea dan Rikki Pasaribu. Anak dan bere Puraja Laguboti di antaranya: Lambok Pangaribuan, Jhonatan Pangaribuan (aku sendiri), Jimmy Pangaribuan, Rivan Hutapea, Rizky Hutabarat dan Josua Hutabarat.
Pada pertemuan pertama kami tadi, kami hanya sekadar perkenalan dan sekilas membahas tentang pokok-pokok yang perlu kami sepakati demi keberlangsungan perkumpulan. Yang pasti aku mensyukuri pertemuan ini, karena menjadi wadah bagi kami untuk saling mengenal. Dengan perkumpulan ini juga, kami telah mengingat petuah orangtua untuk selalu mencari 'keluarga' terutama yang diikat oleh satu rumpun marga, ke manapun kita berada.
Untuk hal di ataslah, dan atas dasarnya, kami berusaha membentuk komunitas ini. Aku berharap, kami betul-betul komit untuk menjaga persekutuan kami ini. Biarlah kami menjadi pribadi-pribadi yang selalu ingat akan falsafah orang Batak yang salah satunya "manat mardongan tubu" utamanya di antara kami Calon Pelayan HKBP 2023 yang tergabung dalam Punguan Sipaettua ini.
0 Komentar