Beragam cara yang dapat dilakukan oleh orang percaya untuk menunjukkan ibadahnya. Beberapa contoh misalnya adalah dengan menyanyikan lagu pujian ataupun secara khusyuk berdoa syafaat dan mendoakan banyak pihak. Kedua hal itu dan beberapa hal lainnya merupakan bentuk ibadah yang lazim dilakukan oleh orang percaya.
Menurut Paulus dalam Suratnya ke Jemaat Roma, ibadah yang sejati adalah dengan mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan bagi Allah (12:1). Sehubungan dengan hal itu, Paulus juga mengisyaratkan bahwa pengerjaan tugas-tugas pelayanan sesuai dengan kasih karunia yang dianugerahkan oleh Allah kepada setiap pribadi manusia merupakan bentuk lain dari ibadah yang sejati (12:3)
Sebelum mempersembahkan tubuh sebagaimana persembahan yang hidup, Paulus mengingatkan orang-orang percaya bahwa terlebih dahulu adalah untuk meninggalkan nafsu duniawi. Dengan menggunakan kalimat "menjadi serupa dengan dunia ini" Paulus menegaskan sisi kekudusan orang-orang percaya yang hendak mempersembahkan tubuhnya. Bahwa orang-orang kudus merupakan orang-orang yang diasingkan, dibedakan, sehingga tidak serupa dengan yang lain.
Setelah mengerjakan hal tersebut di atas, barulah Paulus menjelaskan bahwa masing-masing memiliki karunia yang seturut dengannya, orang-orang percaya diarahkan untuk mengerjakan tugas pelayanannya. Karunia tersebut di antaranya adalah: (1) bernubuat, (2) melayani, (3) mengajar, dan (4) menasihati (12:6-8).
Dalam mengerjakan keempat karunia tersebut di atas, Paulus menegaskan bahwa orang-orang percaya yang harus mengerjakannya dengan iklas, rajin, dan sukacita. (12:8). Perbuatan orang-orang percaya sesuai dengan keempat karunia di atas yang dilakukan secara iklas, rajin, dan sukacita tersebut dapat dikatakan adalah ibadah yang sejati menurut Paulus.
Pada akhirnya, Paulus juga menyertakan bahwa pengerjaan hal-hal tersebut di atas oleh orang-orang percaya adalah semata-mata sebagai bentuk "gotong-royong" mereka sebagai sebuah kesatuan dalam Tubuh Kristus (12:5). Bahwa orang percaya adalah anggota tubuh Kristus satu dengan yang lain, maka setiap orang percaya bertanggung jawab untuk mempersembahkan ibadah yang sejati dalam rangka memenuhi sifat gotong royong dalam keanggotaan di dalam Tubuh Kristus.
Selamat Hari Minggu. Mari mengerjakan hal-hal positif sesuai talenta, bakat, karunia masing-masing yang kita terima. Mari mengerjakannya sebagai bentuk tanggung jawab dan keikutsertaan kita di dalam satu bagian, satu keluarga, keluarga Tubuh Kristus, keluarga kerajaan Allah.
0 Komentar